Penggunaan Thermografi untuk diagnostic


Fenomena keabnormalan operasi atau kinerja suatu sistem dapat diketahui melalui parameter temperatur kerja yang terjadi. Baik sistem ini berupa sebuah proses kerja sebuah sistem permesinan maupun aktivitas proses tubuh kita. Temperatur memegang peranan yang cukup penting untuk mendeteksi terjadinya sebuah gangguan atau ketidaknormalan kerja sistem. Fenomena ini dengan mudah dapat dideteksi melalui pengamatan dengan Termografi Inframerah dengan mengamati distribusi panas yang terjadi pada sebuah gambar termal (termogram) melalui beberapa parameter analisa guna prediksi atau analisa lanjut.
Kamera termografi Inframerah merupakan sebuah alat pencitraan distribusi radiasi panas permukaan dalam bentuk gambar termal dan hasl temperatur terukur. Alat ini merupakan sebuah alat uji tak merusak (Non destructive Testing) yang mendeteksi pancaran radiasi obyek langsung melalui medium udara. Thermographic kamera mendeteksi radiasi dalam kisaran inframerah dari spektrum elektromagnetik (sekitar 900-14,000 nanometer atau 0,9-14 μm) dan menghasilkan gambar dari radiasi, yang disebut thermograms. Karena radiasi infra merah yang dipancarkan oleh semua objek berdasarkan suhu mereka, maka sesuai dengan hukum radiasi benda hitam, Termografi memungkinkan untuk mendeteksi salah satu lingkungan dengan atau tanpa terlihat penerangan. Jumlah radiasi yang dipancarkan oleh suatu benda meningkat seiring dengan meningkatnya suhu, sehingga dengan Termografimemungkinkan seseorang untuk melihat variasi suhu. Ketika dilihat oleh kamera termografi, benda-benda hangat, manusia dan hewan berdarah panas menjadi mudah terlihat terhadap lingkungan, baik siang atau malam hari.
ndari-1

Perbedaan antara Film dan Termografi infra merah 
Film IR sensitif terhadap inframerah (IR) pada jangkauan radiasi di 250 ° C sampai 500 ° C , sementara rentang Termografi adalah sekitar -50 ° C hingga lebih dari 2.000 ° C. Jadi, untuk film IR untuk menunjukkan sesuatu harus lebih dari 250 ° C atau dapat mencerminkan radiasi infra merah dari sesuatu yang setidaknya yang panas.

Perbedaan antara Thermal Imaging dan
Teropong malam
Teropong malam memperkuat sejumlah kecil cahaya (dan kadang-kadang dekat sinar inframerah) ribuan kali sehingga objek dapat dilihat pada malam hari. Ini hanya bekerja jika ada cahaya yaitu cahaya bulan atau cahaya bintang. Thermal imaging bekerja dengan mendeteksi energi panas yang dipancarkan oleh objek dan sama sekali tidak memerlukan cahaya. Satu keuntungan dari Thermography adalahterhadap penglihatan pada malam hari karena teknologi teropong malam penglihatan kita dapat dengan mudah dibutakan hanya dengan menyorotkan senter pada mata kita.